Senin, 17 Agustus 2009

cetak saring

Persiapan membuat sablon

Persiapan membuat sablon

Secara garis besar percetakan dibagi menjadi 4 bagian yaitu: Cetak Datar, Cetak Dalam, Cetak Tinggi dan Cetak Saring. Cetak sablon termasuk bagian cetak saring, karena menggunakan alat cetak “Screen”/”Screen Printing”.
Mengerjakan sablon tidak sulit dan tidak memakan biaya besar, cukup hanya menyediakan peralatan seperti:
1. Screen (kain gasa terbuat dari Polyster/Nylon)
2. Rakel (alat sapu terbuat dari karet sintetis)
3. Obat Afdruk (cairan kental/emilsion)
4. Mika (alat pemoles obat afdruk)
5. Sinar Matahari/Kotak Lampu (penyinaran saat mengafdruk)
6. Busa (untuk mengepress film pada screen)
7. Semprotan Air (pengembang gambar hasil afdruk)
8. Meja Sablon
9. Tinta/Cat (khusus sablon)

Ada 3 aspek tehnik sablon:

pertama, Tehnik membuat film sablon,

kedua, tehnik mengafdruk screen,

ketiga, tehnik sablon segala dasar.

Dengan memahami ketiga dasar tersebut, maka anda sudah bisa memulai pekerjaan cetak sablon yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan atau pun menjadikan sebagai pekerjaan tetap.
Hasil sablon yang baik sangat ditentukan oleh jenis Screen yang digunakan. sebagai contoh: Untuk menyablon kaos/kain maka screen yang cocok digunakan adalah screen yang berpori-pori kasar dengan type screen T48, T54, T61, T77 dan T90.
Untuk menyablon kertas, plastik, sticker,PVC dll, screen yang cocok digunakan adalah jenis screen sedang dan halus dengan type screen T120, T150, T165, S180 dan S200.
Sedangkan untuk sablon gambar “full colour” raster halus dan sparasi menggunakan type screen S180 dan S200 (nilai screen semakin besar maka kerapatannya semakin tinggi)

Tehnik membuat film
Film sablon adalah sebuah gambar/tulisan yang dibuat dengan manual atau di setting komputer. Film tersebut merupakan “master” yang akan digunakan dalam keperluan cetak sablon. Tanpa film ini pengerjaan sablon tidak dapat dilakukan.
Ada dua syarat dalam pembuatan film sablon yaitu:
Pertama bahan dasar harus berwarna bening atau trasparan,

kedua, gambar atau tulisan harus berwarna hitam pekat.

Ada 4 jenis film sablon:
1. Film Repro
Film ini banyak digunakan oleh kalangan profesional sablon karena kwalitasnya sangat bagus untuk menghasilkan afdrukan yang sempurna. Pembuatan film ini menggunakan mesin pembuat repro hasilnya lebih trasparan dan lebih hitam pekat.
2. Film Kalkir
Pembuatan film ini cukup praktis, dengan mengeprint dari komputer dengan kertas kalkir atau difotocopy dengan kertas kalkir.
3. Film Minyak
Film ini cukup digemari karena berbiaya murah dan praktis. cukup dengan melumuru kertas dengan minyak goreng kemudian dikeringkan.
4. Film Kertas Potong
Biasanya film ini dipergunakan untuk membuat cetakan sablon spanduk karena media cetaknya cukup besar, bahan filmnya terbuat dari kertas potong. Proses pembuatannya cukup sederhana: kertas yang sudah dibuat tulisan/gambar langsung di potong dengan pisau cutter sehinggan tiap-tiap huruf/gambar berlubang.
Untuk membuat cetakan sablon berwarna, buatlah film sebanyak warna yang dikehendaki mengikut pola gambar.

Tehnik mengafdruk screen
Proses pengafdrukan merupakan proses yang sangat penting dan menetukan bagi hasil sebuah pekerjaan sablon. Bila hasil afdrukannya baik maka besar kemungkinan akan bagus hasil sablonannya.
Apa itu Afdruk Screen?…………..
Afdruk adalah sebuah proses penduplikasian dari gambar/tulisan film ke dalam screen. apapun gambar/tulisan yang ada pada film akan terlihat sama pada screen setelah melalui proses pengafdrukan.
ada dua cara mengafdruk screen:
1. Dengan Matahari
2. Dengan kotak Lampu Neon
Cara kerja kedua cara tersebut sama saja yaitu mengexpose (menyinari) yang telah dipolesi dengan obat afdruk “emulsion” untuk menimbulkan gambar/tulisan ke screen melalui pencahayaan.
Ada 2 macam emulsion yang digunakan untuk mengafdruk screen, pertama jenis solven untuk jenis non kain dan jenis Water Base untuk sablon kain/kaos.
Ada 9 langkah mengafdruk screen:
1. Mencampur Emulsion (obat Afdruk) dan SR/ cairan kuning yang ada dalam kemasan Emulsion. Obat yang sudah dicampur dengan cairan kuning tidak bisa disimpan lama, oleh sebab itu pergunakan secukupnya. Tuangkan Emulsion kedalam wadah kemudian masukan cairan kuning/SR 1:9, aduk hingga benar-benar menyatu.
2. Memoles screen secara merata dengan Emulsion yang telah diaduk dengan SR. Pastikan Screen bersih, kering dan bebas abu. oleskan screen dengan menggunakan Mika, lakukan pemolesan dengan rata pada bagian luar dan dalam screen, tidak boleh ketebalan atau ketipisan dalam pemolesan Emulsion di screen.
3. Mengeringakan screen diruangan tertutup atau gelap. pengeringan boleh dengan Hair Dryer, kipas angin. Peringatan!!! proses ini hanya dilakukan dalam ruangan tertutup yang gelap, jika terkena sinar cahaya terang akan mengakibatkan gagalnya pengafdrukan.

4. Jika sudah kering (masih tetap dalam ruangan tertutup), letakkan film diatas screen secara terbalik. Lapiskan dengan kaca bening, dibawah screen diberi busa (sesuai besar ukuran screen) lalu tekan dan jemur di ruangan terbuka (tersinar matahari) selama 5-20 detik tergantung teriknya matahari, ingat jangan terlalu lama karena akan berakibat gagal afdruk.
5. Proses pengafdrukan dengan menggunakan kotak lampu neon juga sama seperti diatas. Penyinaran menggunakan lampu hendaknya harus benar-benar terang. Gunakan lampu neon/TL 3-4 batang minimal 20 watt/ batang. penyinaran dilakuakan diatas kotak lampu yang dilapisi kaca setebal 5 milimeter, lamanya penyinaran berkisar 5-8 menit.
6. Selanjutnya adalah pengembangan gambar dari hasil penyinaran. Caranya screen yang sudah di sinari matahari atau lampu segera disiram dengan air bersih dala dan luar screen, untuk menyempurnakan diperlukan semprotan air agar gambar/tulisan lebih jelas terlihat. Dalam penyemprotan awal tidak boleh terlalu keras.
7. Setelah pencucian screen dianggap selesai maka screen harus dijemur diterik matahari hingga benar-benar kering.
8. Jika dalam proses pengafdrukan ada kecacatan sedikit (tidak mengganggu gambar atau tulisan, maka proses selanjutnya adalah penambalan dengan sisa Emulsion dan dikeringkan kembali.
9. Proses selanjutnya adalah finising, priksa sekali lagi jangan sampai ada kebocoran di screen. Agar tidak belepotan dalam pengerjaan sablon, tutuplah pinggir-pinggir screen (kayu didalam) dengan Lakban, hal ini juga untuk mengantisipasi kebocoran pada ujung-ujung kayu screen.
Screen yang sudah diafdruk sebaiknya diberi penguat agar tidak mudah rontok, dengan menggunakan HATEMITER/EXTRA FIX (cairan warna merah muda). Poles seluruh permukaan screen dengan penguat tersebut, kemudian keringkan.
Rawatlah screen dengan baik karena sangat rentan terhadap kotoran seperti pasir dan debu. Jauhkan screen dari jangkauan anak-anak, karena bukan mainan anak-anak. Apabila selesai digunakan, sebaiknya langsung dibersihkan minimal bagian gambar/tulisan agar tidak
tersumbat.

Sablon bahan dasar kain
Menyablon berbahan dasar kain cukup dengan menempelkan screen diatas kain/kaos/spanduk, cukup dengan satu atau dua kali gesutan rakel. Gunakan screen dengan type rendah T48, T54 untuk menghasilkan sablonan yang baik.
Penggunaan cat untuk dasar kain pada dasarnya berwarna putih kental, lalu menjadi berwarna apa saja dengan ditambahkan bahan pewarna “PIGMENT” kedalam cat tersebut. Agar hasil sablonan pada kain tahan lama, campurkan sedikit cairan “PENGUAT WARNA” pada cat yang sudah dicampur dengan pewarna.
Untuk penyablonan kaos/kain sebaiknya menggunakan alas papan triplex pada bagian dalamnya agar cat tidak tembus kebelakang. Hasil sablonan dapat diberi efek mengkilap dengan cara menyablon sekali lagi (gambar/tulisan sablon yang sudah ada) dengan screen yang sama menggunakan bahan TOP COUT.
Sablon timbul pada kertas
Dengan menggunakan “BUBUK TIMBUL”, kita dapat menghasilkan sablon timbul pada kertas dengan cara:
Kertas yang sudah disablon (masih dalam keadaan basah) ditaburi dengan bubuk timbul secara merata. kemudian dikeringkan dengan menggunakan strika (jangan terlalu panas) dengan membalikan kertas tersebut diatas bantalan busa, kemudian press dengan strika.

Sablon bahan dasar plastic
Pada perinsipnya menyablon apapun adalah sama saja cara pengerjaannya, dari pembuatan film, mengafdruk sampai mencetak dengan screen. Hanya harus diperhatikan adalah perbedaan jenis screen dan catnya, hal ini tidak boleh tertukar !!!
SABLON PLASTIK
Untuk menyablon berbahan dasar plastik gunakanlah screen type menengah T150 atau T165, sedangkan cat menggunakan jenis POLYTUF atau POLYMATE, tergantung jenis plastik yang digunakan.
Sebagai contoh: jenis plastik bening biasanya menggunakan cat jenis POLYTUF dengan pengencer TERPINE. Sedangkan untuk plastik buram/PVC/ember/gayung dll menggunakan jenis POLYMATE dengan pengencer M4.
Dari kedua jenis tersebut banyak tukang sablon menggunakan cat jenis POLYMATE dengan pengencer M4, dengan alasan jenis cat tersebut cukup baik digunakan untuk kedua bahan dasar plastik tersebut.
Menyablon plastik cukup rumit, harus berlangsung dengan cepat dan stabil. Sering sekali screen yang digunakan cepat kering dan mampet sehingga harus dibersihkan (digosok) berulang-ulang dengan menggunakan kain bersih yang di basahi dengan pengencer.
Untuk mengatasi masalah tersebut, anda harus mengatur tempo penyablonan secara konsisten dalam kecepatan menyablon. Menyablon plastik harus cepat dan tidak boleh berlama-lama.

Sablon bahan dasar kertas
Menyablon berbahan dasar kertas, jenis screen yang digunakan adalah type menengah keatas seperti T150, T165, S180 dan S200 agar hasil sablonanya menjadi halus dan bagus.
Cat yang digunakan adalah Vinil Gloss dengan pengencer M3 atau dengan menggunakan pengencer FUJISOL.
Untuk pengafdrukan gunakan obat afdruk yang berbasis SOLVEN atau berbasis minyak.

Pembuatan corak pada screen
Pada tulisan kali ini, saya akan menulis cara membuat corak pada Screen.
Teknik membuat corak/design pada gasa dari Screen ini ada beberapa cara, yaitu:
1. Cara penggambaran langsung (direct painting methode).
2. Cara pemotongan (cut put methode).
3. Cara “PROFILM”.
4. Cara Resist.
5. Cara Photo-copy.

Sebelumnya, tentu kita kudu bikin corak pada pada kertas. Bisa saja kita membuat design pake Corel lalu kita print (bisa dengan tinta hitam saja, ataupun berwarna). Setelah pekerjaan selesai, baru kita menentukan cara apa yang akan dipakai untuk memindahkan corak/gambar ke Screen.

Misalnya, kita memilih cara pemotongan (cut put methode). cara ini adalah yang mudah, dan cara ini bisa dilakukan untuk corak-corak yang besar dan tidak banyak variasinya. Sebagai bahan digunakan kertas tipis yang tembus cahaya dan silet/pisau/gunting sebagai alatnya.
Ambilah sehelai kertas tipis (yang tembus cahaya), yang ukurannya lebih besar sedikit dari ukuran dalam rangka Screen, lalu dilapisi dengan larutan sirlak dengan spiritus atau larutan Arabische gom dalam air, yang tipis tapi rata, terus dikeringkan.
Selanjutnya, kertas tersebut diletakkan di atas gambar corak yang udah kita print, dan corak-corak yang warnanya sama digambar pada kertas tersebut pake pensil. Kemudian kertas yang telah digambari kita potong-potong pake silet, sehinga merupakan gambar yang berlubang. Demikian juga wat warna-warna yang lain dikerjakan, sehingga memperoleh satu gambar berlubang untuk tiap warna.
Pekerjaan terakhir ialah melekatkan gambar berlubang tersebut pada gasa Screen dengan menempelkan permukaan gambar yang ada lapisan sirlak atau gom Arabische menghadap ke gasa Screen bagian luar. Selanjutnya untuk gambar yang dilapisi sirlak disetrika dari bagian yang tidak ada lapisan sirlaknya, sambil ditekan sampai gambar melekat betul pada gasa.
Setelah selesai pekerjaan tersebut, bagian dalam dari Screen kita lapisi dengan lak yang tahan terhadap obat-obat kimia yang terdapat dalam tinta pencapan dengan memakai kapas atawa kain yang lunak, dibasahi setengah basah dengan pelarut tersebut, kemudian digosok-gosokkan, sampai lubang menjadi bersih. Untuk mencegah Screen bocor, hendaknya sebelah pinggir dekat rangka dilapisi pula dengan Screen-laquer dari bagian luar atau dilapisi dengan kertas kraft keempat sisi dekat pingir rangka. Selanjutnya dikeringkan, dan setelah kering Screen tersebut siap untuk disablonkan.Mudah, tapi rumit…

Cetak offset

Proses Cetak dengan Mesin Cetak Offset

September 30, 2008 · Filed Under Entrepreneurship, Percetakan

Setelah artikel sebelumnya membahas tentang peluang usaha percetakan, maka kali ini akan saya mengemukakan beberapa proses cetak yang dikerjakan dengan menggunakan mesin cetak offset, supaya sahabat-sahabat yang ingin terjun ke dalam bisnis percetakan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus diambil.

Untuk menjadi sebuah produk cetak yang sempurna, maka aneka macam barang percetakan memerlukan beberapa proses produksi yang harus dilewati. Banyak atau tidaknya proses tersebut, tentu saja sangat tergantung dari sederhana atau tidaknya barang-barang cetak yang akan dibuat.

Adapun proses produksi cetak dengan menggunakan mesin percetakan offset yang saya ketahui adalah sebagai berikut:

Proses Pra-cetak:

  • Persiapan bahan kertas: seperti kertas HVS, BC, kenstruk, doorslags, matte paper, NCR, kertas wangi, duplex, ivory, dsb. disesuaikan dengan keperluan. Bisa juga blanko cetak, yaitu bahan cetak yang ukuran dan bentuknya telah jadi dan tinggal masuk ke proses cetak.
  • Setting Komputer: format yang akan dibuat pada barang cetakkan.. ukuran, naskah, serta desain grafisnya ditentukan di sini, dan biasanya diakhiri dengan diprint di kertas folio, kertas kalkir, atau film sparasi.
  • Rekam Plat: hasil settingan yang telah diprint tadi direkam (semacam dicopy) ke plat kertas atau plat aluminium (paper plate/aluminium plate) sehingga naskah cetakkan pun terdapat di atasnya, dan plat cetak inilah yang akan dipasang pada mesin cetak.
  • Bikin matres untuk foil atau emboss (bila diperlukan).

Peralatan grafika yang digunakan dikenal dengan istilah Mesin Repro

Proses Cetak:

  • Plat cetak beserta bahan kertas yang telah siap pada proses pracetak tadi lalu dipasang di mesin cetak, dan ditempatkan di posisinya masing-masing berdasarkan fungsinya. Plat cetak dipasang di atas roll yang terdapat di atas mesin, sedangkan bahan kertas dipasang pada tempat mendatar di bawah roll tersebut. Dan tinta pun dipersiapkan pula pada tempatnya (warna sesuai yang diinginkan)
  • Setelah plat cetak, bahan kertas, dan tinta siap atau terpasang, maka mesin pun dijalankan.. dan terjadilah proses cetak. Tinta bersinggungan roll yang telah terpasang plat cetak, dan tinta bersinggungan pula dengan bahan kertas yang ada, sehingga terjadilah pemindahan naskah yang ada di plat cetak ke bahan kertas tersebut melalui tinta, dan kertas pun keluar satu persatu berisi naskah yang sudah jadi.

Peralatan grafika yang digunakan dikenal dengan istilah Mesin Printing/Cetak.

Proses Finishing, diantaranya:

  • Proses potong atau serit kertas, dengan tujuan untuk membagi beberapa kertas hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian, atau bisa juga hanya sekedar untuk merapihkan kertas.
  • Foil, membubuhi kertas dengan tulisan atau gambar “mengkilat” seperti warna emas, perak, biru, merah, dsb.
  • Embossed, menghiasi kertas cetak dengan tulisan atau gambar, dimana hiasan tersebut berbentuk kertas yang timbul atau tenggelam akibat matres.
  • Proses laminating gloss/doff, UV gloss/doff, spot UV, dsb. Kertas cetak tadi dilapisi dengan plastik mengkilat atau plastik buram/dop pada bagian luarnya sehingga menimbulkan kesan estetis tersendiri.
  • Pon’s, memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan pisau mesin pons. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan amplop, dus, dsb.
  • Lem, untuk menyambungkan atau menyatukan kertas cetakan semisal amplop.
  • Dan lain-lain semisal menjilid, jahit benang/kawat, nomerator, lipat susun/sisip, membungkus dengan plastik, dsb. tergantung keperluan.

Peralatan grafika yang digunakan dikenal dengan istilah Mesin Finishing.


Proses Cetak dengan Digital Printing

November 27, 2008 · Filed Under Entrepreneurship, Komputer, Peluang Usaha, Percetakan

mesin-cetak-mesin-cetak-digital-mesin-cetak-digital-ukuran-besar-mesin-digital-printingPada artikel-artikel terdahulu, saya telah banyak berbicara tentang proses cetak dengan mesin cetak offset biasa dengan menggunakan peralatan seperti: mesin cetak Toko, mesin cetak GTO, mesin cetak Oliver, dan sebagainya. Untuk kali ini, saya akan membicarakan proses cetak dengan menggunakan perangkat teknologi yang lain, yaitu dengan menggunakan perangkat teknologi yang dinamakan dengan teknologi Cetak Digital atau Digital Printing, dan di dunia percetakan biasa disebut juga dengan Digital Offset Printing.

Proses cetak dengan menggunakan digital printing tentunya sudah sejak lama kita kenal, akan tetapi di dalam “industri percetakan” yang saya perhatikan, baru beberapa tahun terakhir inilah proses cetak dengan teknologi tersebut banyak digunakan.

Teknologi digital printing bisa mengerjakan aneka barang cetakan yang biasa dikerjakan dengan mesin cetak offset biasa maupun sablon, Mengerjakan barang cetakan dari ukuran kecil seperti kartu nama, kartu undangan, sertifikat, brosur, ijazah, dan sebagainya, ukuran sedang seperti poster, x-banner, i-banner, roll banner, dan lain-lain, sampai pengerjaan barang cetakan yang berukuran besar, seperti spanduk, maupun untuk reklame.

Tidak seperti dengan menggunakan mesin offset atau peralatan sablon, dimana jumlah cetakan yang dikerjakan rasanya “tanggung” jika hanya 1 (satu) atau 2 (dua) lembar saja, tapi dengan teknologi digital printing ini 1 (satu) atau 2 (dua) lembar pengerjaan cetak pun tidak jadi masalah untuk dikerjakan, dan ini merupakan suatu kelebihan, dan juga merupakan sebuah solusi bagi orang-orang atau konsumen yang membutuhkan hasil cetakan yang jumlahnya sedikit. Tapi tentu saja, prinsip cetak “semakin banyak jumlah yang dicetak/dikerjakan, maka harga perlembar barang cetakan akan semakin murah” berlaku juga pada proses cetak dengan teknologi digital printing ini, seperti juga halnya pada pengerjaan dengan mesin cetak offset biasa maupun sablon.

Bagi anda yang berminat untuk terjun ke dalam usaha/bisnis cetak dengan memanfaatkan teknologi ini, Anda bisa membeli perlengkapan digital printing mulai dari yang berukuran kecil sampai dengan yang berukuran besar, untuk indoor maupun outdoor. Atau jika Anda belum berniat atau belum punya anggaran untuk membeli serta memiliki peralatan tersebut, maka Anda pun tidak usah bingung, karena Anda bisa menggunakan jasa makloon, dimana tempat-tempat yang menyediakan jasa makloon tersebut tidak sulit untuk dijumpai, terutama di kota-kota besar. Proses pra-cetaknya pun sangat singkat, tidak seperti jika pekerjaan akan dilakukan oleh mesin cetak offset biasa atau sablon. Untuk pengerjaan pada digital printing ini, proses pra-cetaknya cukup dengan pengerjaan desain/setting dengan komputer, lalu hasil desain yang telah jadi disalin pada sekeping CD atau sebuah flashdisk, dan CD atau flashdisk tersebut diserahkan ke tempat jasa makloon digital printing tersebut, lalu Anda tunggu hasilnya, dan setelah bebberapa saat, selesailah proses cetaknya dan …Anda terima hasilnya. Semudah itu..


Mesin Cetak + Supplier

June 12, 2009 · Filed Under Desain Grafis, Ide Usaha, Mesin Cetak, Percetakan

mesin-cetak,mesin-cetak-offset,cetak-offset,percetakanSetelah beberapa lama saya mendapatkan permintaan berbagai mesin cetak serta perlengkapan cetak lainnya dari para pengunjung artikel percetakan, akhirnya saat ini saya mulai bisa memenuhinya.

Sebagai mana yang pernah saya sebutkan di artikel yang lain, saya memang tidak begitu banyak mengetahui aneka macam mesin cetak dikarenakan berlatar belakang hanya sebagai pemakloon di dunia percetakan, dan hanya sedikit mengenal mesin cetak, tetapi kini sebagai seorang internet marketer saya telah dipercaya oleh beberapa supplier/pemasok mesin cetak di Bandung untuk mencoba memberikan layanan terhadap permintaan mesin cetak tersebut secara online.

Ada beberapa supplier mesin cetak yang berlokasi di Bandung yang melayani calon customer dengan cara tersendiri:

  1. Supplier yang hanya melayani permintaan mesin-mesin cetak besar, seperti mesin cetak offset 4 (empat) warna atau mesin cetak web yang didatangkan dari negeri Sakura (Jepang), seperti Ryobi 3304 HA dan Komori LS40.
  2. Supplier yang hanya melayani mesin percetakan bekas/rekondisi yang didatangkan dari luar/import (ex-luar) dan tidak melayani mesin cetak bekas lokal {ex-lokal), Permintaan Mesin yang dilayani seperti dari merk: Heidelberg, Komori, Sakurai, Hamada, Ryobi, dan sebagainya, dan juga mesin cetak digital baru.
  3. Supplier yang siap melayani segala jenis mesin cetak, baik mesin cetak offset biasa, mesin cetak web, mesin cetak plastik, dan sebagainya, dari luar negeri atau mesin-mesin yang ada di dalam negeri/lokal.
  4. Supplier yang hanya menyediakan mesin percetakan eks-lokal dari berbagai merk dan tipe, dan pelayanan tergantung dari daftar stock mesin yang ada, serta keadaan barang adalah mesin cetak bekas yang telah direkondisi.

Jika diantara Anda ada yang memerlukan mesin cetak, maka saya dan mereka siap memberikan pelayanan, hanya sebelumnya saya mohon maaf , ada beberapa syarat yang harus Anda penuhi:

  • Anda benar-benar serius memerlukan mesin cetak dari kami :)
  • Bagi Anda dari luar Bandung, Anda dimohon bisa menyempatkan diri untuk bertemu kami di Bandung jika Anda hendak membeli mesin cetak dari kami, dan bagi Anda yang bertempat tinggal di kota Bandung sendiri.. kita bisa atur pertemuan, apakah Anda yang ke tempat kami atau kami yang ke tempat Anda??.Alasan pertemuan sangat penting untuk dilakukan supaya kami dari pihak penjual maupun Anda calon pembeli mengenal satu sama lain, serta supaya Anda bisa berkonsultasi dengan kami terlebih dahulu mengenai mesin/peralatan percetakan apa yang paling tepat untuk kebutuhan percetakan Anda dengan anggaran yang Anda miliki, karena jual-beli mesin cetak melibatkan investasi barang bernilai tinggi.

Kami pun didukung oleh para ahli dan teknisi yang telah berpengalaman, dan ditunjang pula dengan garansi pemeliharaan mesin, training/pelatihan, dan sebagainya.

Selain itu kami juga membuka konsultasi gratis kepada siapa saja yang ingin mengenal lebih jauh perihal mesin cetak berikut seluk beluknya, dan konsultasi bisa dilakukan secara langsung di tempat kami di Bandung.